Monday, December 12, 2011

CARA BUDIDAYA TANAMAN BUAH NAGA


CARA BUDIDAYA TANAMAN BUAH NAGA
Buah-buahan saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat, baik di kota maupun di desa udah sadar akan manfaat mengkonsumsi buah-buahan. Namun ternyata tidak semua buah dapat dikonsumsi oleh masyarakat dengan mudah, salah satu kendalanya adalah harganya yang masih tergolong mahal. Salah satu buah yang saat ini masih tergolong mahal adalah buah Naga. Mahalnya buah Naga disebabkan oleh permintaan pasar jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan untuk memproduksinya. Hal tersebut membuat harga secara otomatis melonjak.

Bagi pebisnis, melonjaknya suatu komoditas berarti adanya peluang bisnis. Begitu pula dengan tanaman buah Naga. Saat ini petani buah Naga masih sangat terbatas, padahal untuk membudidayakan tanaman buah naga tidak terlalu sulit. Bagi yang berminat untuk berbisnis dengan membudidayakan tanaman buah Naga, berikut ini merupakan hal-hal yang harus diperhatikan untuk membudidayakan buah Naga agar hasil yang di capai dapat maksimal:

1. Buah Naga terdiri dari tiga macam yaitu buah dengan warna putih, merah dan kuning. Buah Naga dengan warna putih harganya lebih murah karena stok dipasaran paling banyak dan buah Naga dengan warna kuning harganya paling mahal karena stok sedikit. Sedikit banyaknya stok buah Naga dipasaran dikarenakan oleh tingkat kesulitan untuk menghasilkan buah Naga tersebut. Tanaman buah Naga dengan warna putih mudah dilakukan perawatan dan mudah menghasilkan buah. Namun sebaliknya dengan buah Naga warna merah dan kuning, cukup sulit pada proses perawatannya. Namun jika perawatan dilakukan dengan baik maka tanaman buah Naga merah lebih besar menghasilkan buahnya dibandingkan dengan warna kuning karena lebih tahan terhadap penyakit. Dari pertimbangan tersebut, sebaiknya Tanaman buah Naga yang dibudidayakan adalah buah Naga dengan warna merah karena nilai ekonomisnya paling tinggi.

2. Bibit tanaman buah Naga bisa didapatkan melalui internet, atau pembelian langsung ke petani. Namun yang harus diperhatikan yaitu:
2.1 Bibit tanaman buah Naga merupakan potongan dari batang tanaman buah Naga yang sudah pernah berbuah dengan panjang minimal 75 cm atau jika menginginkan bibit tersebut cepat berbuah maka panjang bibit tanaman buah Naga setidaknya sepanjang 1.5 meter.
2.2 Jika pembelian melalui internet maka pastikan pengiriman bibit dalam bungkusan yang kedap udara. Karena jika udara dalam bungkusan bibit tersebut tidak mengalir maka udara akan berubah menjadi panas dan bibit Tanaman buah Naga akan sakit sehingga pada saat ditanam akan mati.

3. Pembibitan tanaman buah Naga juga dapat dilakukan sendiri dari tanaman buah Naga yang telah dewasa. Namun agar hasilnya maksimal maka perhatikan hal berikut:
3.1 Potongan batang tanaman buah Naga dibiarkan hingga permukaan yang terluka menjadi kering. Cara ini dilakukan agar batang Tanaman tidak mudah busuk.
3.2 Jika dipastikan bekas luka potongan telah mengering maka tanaman batang tersebut ke media pasir yang telah dicampur dengan pupuk kompos. Pastikan media tanam yang digunakan tidak dalam kondisi basah karena jika kondisinya masah, bakteri dan jamur akan mudah tumbuh pada media tersebut dan menular ke bibit tanaman.
3.3 Lakukan penempatan bibit tanaman buah Naga dengan jarak berdekatan kurang lebih 3 cm dan pada bagian sisi luarnya dibuatkan pagar yang berfungsi untuk menyangga bibit tanaman agar tidak roboh.

4. Pada saat bibit tanaman telah menghasilkan bunga maka pertanda bibit tersebut telah layak dipindahkan. Namun pemindahan dapat dilakukan pada saat buah Naga telah masak agar kondisi tanaman tidak sakit ketika ditanam dilahan sebenarnya.

5. Buah Naga dapat dilakukan panen kurang lebih 6 bulan sejak bunga muncul. Pemotongan buah dilakukan dengan gunting khusus pemotong buah agar kondisi buah tidak rusak.

6. Untuk menjaga tanaman tidak terserang penyakit maka sebulan sekali tanaman disemprotkan insektisida dan fungisida. Karena jika tanaman terserang penyakit maka tanaman secara mendadak akan membusuk dan mati.

7. Tanaman buah Naga termasuk jenis tanaman yang multi fungsi karena semua komponen dapat dimanfaatkan. Komponen tersebut yaitu kulit buah yang dapat digunakan untuk krupuk dan batang tanaman dapat dibuat menjadi kue yang enak.

Cara Budidaya Ikan lele


Budidaya Ikan Lele
Peluang usaha budi daya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup diperhitungkan saat ini. Apabila kita perhatikan banyak terdapat penjual pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap harinya, hal inilah yang membuat permintaan ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran. Ternak ikan lele relatif lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau mujair karena lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi lingkungan. Berikut ini adalah gambaran secara umum tentang cara budidaya ikan lele
*Pembenihan Lele.
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.
* Sistem Budidaya
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.
*Tahap Proses Budidaya
A. Pembuatan Kolam.
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.
B. Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda :
- tulang kepala berbentuk pipih
- warna lebih gelap
- gerakannya lebih lincah
- perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
- alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina bertanda :
- tulang kepala berbentuk cembung
- warna badan lebih cerah
- gerakan lamban
- perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.
C. Persiapan Lahan.
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
- Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
- Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama
D. Pemijahan.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
E. Pemindahan.
Cara pemindahan :
- kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
- samakan suhu pada kedua kolam
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
- pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
F. Pendederan.
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.
* Manajemen Pakan
Pakan anakan lele berupa :
- pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
- Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
* Manajemen Air
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
- air harus bersih
- berwarna hijau cerah
- kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
- bebas senyawa beracun seperti amoniak
- mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.
* Manajemen Kesehatan
budidaya ikan lelePada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.

Cara Budidaya Ikan

Cara Budidaya Ikan
Ikan merupakan makanan yang banyak digemari. Tingginya permintaan akan ikan di indonesia, dan kurangnya pasokan akan ikan. maka Budidaya Ikan adalah prospek yang cukup bagus untuk dilakukan. disamping iyu banyak pilihan akan Budidaya ikan. kita dapat memilih Budidaya ikan apa yang cocok untuk kita budidayakan. Tidak hanya ikan untuk konsumsi saja yang prospek budidayanya bagus tetapi ikan hias tak kalah untuk dibudidayakan, selain permintaan tinggi, harga ikan hias juga cukup tinggi, bahkan harganya dapat mencapai jutaan. banyak pilihan ikan apa yang akan kita budidayakan.
Jenis – jenis Ikan Hias :
Budidaya Ikan Arwana
Ikan arwana sudah cukup populer di Indonesia, ikan arwana dibudidayakan karena indahnya ikan hias ini yang banyak membuat orang tergila-gila. disamping keindahannya Budidaya Ikan Arwana banyak orang yang konon katanya ikan ini mendatangkan Hoki jika kita memilikinya.
Budidaya Ikan Cupang
Untuk membudiayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di Wilayah Jakarta Pusat budidaya ikan cupang ada yang dilakukan diatas dak rumah dan dipekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.
Jenis – Jenis Ikan Konsumsi :                            
Budidaya Udang

Budidaya udang windu di Indonesia dimulai pada awal tahun 1980-an, dan mencapai puncak produksi pada tahun 1985-1995. Sehingga pada kurun waktu tersebut udang windu merupakan penghasil devisa terbesar pada produk perikanan. Budidaya Udang berprospek bagus karena semakin banyaknya permintaan akan rumah makan yang banyak memilih Udang sebagai menu utama.
Budidaya Ikan Bawal
Usaha Budidaya Ikan Bawal dilakukan dengan maksud untuk memperoleh ikan ukurankonsumsi atau ukuran yang disenangi oleh konsumen. Pembesaran ikan bawal dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen, baik secaramonokultur maupun polikultur. Budidaya Ikan Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagaiikan konsumsi dan cocok untuk dibudidayakan di Indonesia. Ikan Bawal mempunyai beberapa keistimewaan antara lain :
Pertumbuhannya cukup cepat , Nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya (OMNIVORA) yangcondong lebih banyak makan dedaunan. Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik. Disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai dagingikan Gurami.
Budidaya Ikan Patin
Ikan patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Ikan patin dikenal sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki harga jual yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan ikan patin mendapat perhatian dan diminati oleh para pengusaha untuk membudidayakannya. Ikan ini cukup responsif terhadap pemberian makanan tambahan. Pada pembudidayaan, dalam usia enam bulan ikan patin bisa mencapai panjang 35-40 cm. Sebagai keluarga Pangasidae, ikan ini tidak membutuhkan perairan yang mengalir untuk “membongsorkan“ tubuhnya. Pada perairan yang tidak mengalir dengan kandungan oksigen rendahpun sudah memenuhi syarat untuk membesarkan ikan ini.
Budidaya Ikan Gurame
Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat. Jenis ikan ini cocok di Budidayakan di daerah mana saja karena tidak memerlukan air yang mengalir. Ikan gurame meskipun harganya cukup mahal tetapi ikan ini mempunyai rasa yang sangat lezat, maka tak sedikit orang yang mengidolakan ikan gurame ini. Hal ini membuat prospek yang baik untuk kita para peternak ikan gurame ini.
Budidaya Ikan Nila
Ikan Nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas Punten dan Majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.
Budidaya Ikan Lele
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. Budidaya Ikan Lele pun juga tergolong mudah. tetapi Budidaya lele berbeda dengan budidaya ikan yang laen. ikan lele memerlukan pasokan makanan yang cukup, jangan sampai pakan ikan lele jangan sampai terlambat, karena akan sangat mempengaruhi berat lele. jika pakan terlambat maka berat lele akan sangat terlihat menurun yang mengakibatkan kerugian pada kita.
Pembahasan tentang:

Cara Membudidayakan Jamur Merang


Nie....bagi para pecinta alam tapi juga menghasilkan uang.......kalian bs pake ni usaha...
yessss....nanem jamur merang. Emang agak aneh sih...tapi justru keanehan itu membuat peluang bisnis semakin besar karena masih sedikit orang yang kepikiran usaha ini....hehe....let's do it....(sok british hehehe...)
bahan:

Jerami padi
Abu sekam padi
Air kapur sirih
Bedeng-bedeng atap dari daun kelapa
Sebidang tanah yang dekat perairan


pembibitan :
1. cari jamur payung di peranian bibit jamur merang
2. iris-iris jamur, payungnya saja lalu masukkan dalam panci siramlah air hangat supaya steril
3. aduk abu sekam, sekam mentah dan irisan jamur dicampur air bersih dengan banyak irisan 3/4 Kg. Tutup rapat pada tempat teduh selama 2-4 hari
4. setelah 2-4 hari dibuka tutupnya akan terlihat serabut benang putih seperti sarang laba-laba. Apabila tidak terlihat serabut putih berarti gagal.

cara :
1. Jerami padi, abu sekam, sekam padi dicampur air kapur yang banyak diaduk-aduk merata, dikomposkan dulu 3-4 hari hingga membusuk.
2. Buatlah bedengan jerami padi yang sudah dikompos diikat, ditumpuk melintang bersilangan 2 lapis diatas tanah ukuran 5 X 1 meter, beri alas batu bata/ batu kali tinggi 20 cm
3. Selang 2 lapis susunan merang jerami taburlah sekam segar, abu sekam di atas permukaan, siramlah 1 kaleng minyak tanah di atas permukaan.
4. Taburkan bibit jamur merang secara merata ditepi permukaan bedengan, ditutup dengan sekam tipis-tipis saja. Siramlah dengan air secukupnya pergunakan gembor air.

Perawatan dan Panen
1. Bedengan disiram air bersih 1 minggu pagi dan sore. setelah itu selang 2 hari sekali diatur suhunya supaya konstan (bila kurang air disiram lagi/ bila lebih maka katup jendela dibuka)
2. Setelah 20 hari, jamur-jamur sudah tumbuh dan siap dipanen. Panen dapat dilakukan terus menerus sampai 3 bulan hanya membutuhkan pembbibitan baru laagi.